PROMO BULAN INI

Nah.... Sekarang buat adik-adik yang dapat juara kelas !
Dapatkan Voucher Beasiswanya..

Untuk adik-adik yang :
JUARA 1 - dapat 4 bulan
JUARA 2 - dapat 3 bulan
JUARA 3 - dapat 2 bulan

Persyaratan:
Hanya lampirkan fotocopy raport sekolah pada saat pendaftaran..

Selain itu bagi yang mendaftar dapatkan HARGA KHUSUS !!!
untuk jam 13:00 - 14:00, Bisa hemat sampai Rp. 175.000,-

Buktikan Sendiri! Ayoo.. buruan daftar ya...

PASTIKAN PUTRA PUTRI ANDA LEBIH CERDAS DAN KREATIF BERSAMA KAMI MENHADAPI ERA GLOBALISASI


Sekantong Kue

Pada suatu malam, dibandara tampak seorang wanita sedang menunggu penerbangan pesawat terakhir. Untuk melepas kejenuhan menunggu, si wanita berjalan-jalan di sekitar bandara. Ia kemudian membeli sebuah buku dan juga sekantung kue di toko bandara.

Setelah ke ruang toilet, si wanita bergegas mancari tempat duduk dan mulai membaca buku yang terbaru yang dibelinya. Keasyikannya membaca terganggu saat ia melihat seorang lelaki yang duduk disebelahnya dengan berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.

Wanita itu mencoba mengabaikannyadan emlanjutkan membaca sambil juga mengambiol dan mengunyah kue dengan perasaan jengkel. Dalam hati, wanita itu berpikir,” Kalau aku bukan orang baik pasti sudah aku tonjok orang ini.”

Ia semakin kesal saat si pencuri kue yang berani seakan berlomba menghabiskan kue persediaannya. Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa, ia bertanya tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu? Dengan senyum di wajahnya, tanpa merasa bersalah, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya menjadi dua. Deberikannya separuh kue kepada wanita itu dan ia makan sisa separuhnya.

Si wanita dengan muka bersungut-sungut menahan marah merebut kue itu sambil berpikir,” Ya ampun orang ini. Tidak merasa bersalah sedikitpun makan kue orang lain. Sungguh tidak tahu malu dan menyebalkan.”

Sat jadwal penerbangannya diumumkan, bergegas si wanitaitu pergi, tanpa menoleh sedikitpun kepada si pencuri kue dan berharap tidak berjumpa lagi dengan pencuri yang tidak tahu terima kasih itu.

Setiba di atas pesawat, sambil menghela napas lega, dai menempati tempat duduknya. Saat si wanita ingin melanjutkanmembaca, segera tangannya meraih ke dalam tas. Dan dia pun kaget setengah mati! Astaga, jari tangannya tengah meraba kantong kue, masih tertutup dan belum tersentuh!

Sesaaat pikirannya serasa lumpuh.” Aduh celaka! Jadi, kue yang telah kumakan tadi adalah milik lelaki itu? Sungguh keterlaluan aku. Menuduh orang mencuri, mencurigai orang yang tidak berslaah, yang ternyata adalah si pemilik kue itu sendiri,” sesalnya.

Hatinya seta merta merasakan rasa malu dan sesal yang dalam.” Ya ampun, sebenarnya akulah yang tidak tahu malu, kasar dan tidak tahu berterima kasih! Akulah si pencuri kue itu!”

Sambil memjamkan mata penuh sesal, dia tahu, sudah terlambat untuk minta maaf atas kesalahannya menuduh orang lain yang tidak bersalah.

Pembaca yang bijak,

Dalam hidup ini, kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berburuk sangka dan melihat orang lain dengan persepsi kacamata kita sendiri. Menuduh orang lain yang salah, tidak tahu diri, tidak tahu malu, pembuat masalah, dan lain sebagainya. Bahkan, tak jarang pula kita mencari kambing hitam untuk sebuah masalah yang kita hadapi. Akibatnya, kerap kali muncul konflik yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Perlu kita ingat, konflik yang terjadi akibat buruk sangka kepada orang lain justru dapat membuat waktu kita terbuang percuma. Hasilnya, bisa jadi kesempatan yang harusnya bisa dimanfaatkan, jadi terlewatkan karena energy kita telah terbuang untuk mengurusi hal yang kurang bermanfaat. Selain itu, masalah yang tadinya sepele dan bisa terselesaikan dengan cepat, juga akan menjadi berlarut-larut. Maka, ada baiknya kit membiasakan diri untuk segera mencari solusi, bukan justru sibuk mencari-cari kesalahan orang lain.

Seharusnya, kita lebih bisa mengendalikan emosi, selainjuga perlu mengedepankan empati, dalam berbagai hal yang kita hadapi. Sebab, mungkin saja seseorang melakukan kesalahan karena sebuah alasan yang sangat kuat. Jadi, ada baiknya kita melihat sebuah persoalan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Alngkah baiknya bila kita juga mampu berkaca pada diri sendiri, sebelum melontarkan segala tuduhan kepada orang lain.

Mari, kita junjung semangat untuk menyelesaikan persoalan. Jauhkan diri dari sifat suka mencari kambing hitam persoalan dan kendalikan pikiran secara lebih jernih. Dengan begitu, setiap masalah akan terselesaikan dengan lebih mudah dan dapat menjadi solusi bagi semua puhak, dan terlebih lagi, penyesalan tidak akan terjadi di kemudian hari.

“ jauhkan diri dari sifat yang suka mencari kambing hitam persoalan, kendalikan pikiran secara jernih. Dengan begitu, tiap masalah akan terselesaikan dengan lebih mudah dan dapat mencapai win-win solution.”

0 komentar: