PROMO BULAN INI

Nah.... Sekarang buat adik-adik yang dapat juara kelas !
Dapatkan Voucher Beasiswanya..

Untuk adik-adik yang :
JUARA 1 - dapat 4 bulan
JUARA 2 - dapat 3 bulan
JUARA 3 - dapat 2 bulan

Persyaratan:
Hanya lampirkan fotocopy raport sekolah pada saat pendaftaran..

Selain itu bagi yang mendaftar dapatkan HARGA KHUSUS !!!
untuk jam 13:00 - 14:00, Bisa hemat sampai Rp. 175.000,-

Buktikan Sendiri! Ayoo.. buruan daftar ya...

PASTIKAN PUTRA PUTRI ANDA LEBIH CERDAS DAN KREATIF BERSAMA KAMI MENHADAPI ERA GLOBALISASI


Hiduplah Saat Ini

Pada suatu hari, pagi-pagi sekali, seorang pemuda mendatangi rumah gurunya. Tanpa ragu sedikitpun, dia mengetuk pintu rumah si guru dengan keras, sambil suaranya terdengar memanggil-manggil gurunya.

Si guru sambil mengusap matanya dan menahan kantuk membukakan pintu sambil berkata,” Ada apa anakku? Pagi-pagi begini menggangu tidurku? Ada sesuatu yang penting?”

“Ampun guru, maaf-seribu maaf, saya terpaksa mengganggu tidur Pak Guru karena ada sesuatu yang ingin saya tanyakan.” Si guru kemudian mempersilakan muridnya masuk dan duduk di kursi tamu.

Tanpa menunggu lagi, si muriid segera memulai ceritanya. Rupanya, ia semalam memimpikan sesuatu hal yang menurutnya aneh. Dalam mimpi itu, ia bercerita bahwa dirinya merasa dijemput malaikat dan diajak pergi meninggalkan dunia ini. Dia bingung ingin menolak, tetapi sesuatu seperti memaksanya haruis pergi. Saat tarik-menarik itulah dia terbangun sambil berkeringat dan tidak dapat tidur lagi. Di dalam hatinya kemudian timbul perasaan takut. Ia merasakan bahwa dirinya tidak berdaya bila malaikat benar-benar datang kepadanya.

Si murid pun kemudian bertanya kepada gurunya, “ Guru, kapankah kematian akan dating kepada saya?”

Gurunya menjawab, “ Tidak tahu.”

“ Aaaakh, guru pasti tahu. Guru kan selamanya selalu menjadi tempat bertanya dan mendapatkan jawaban dari semua orang di daerah sini. Tolong guru beri saya jawaban, kapan saya akan meninggal dunia?” Desak si murid.

“ Baiklah. Rata-rata orang meninggal berusia 70 sampai 75 tahun. Tetapi ada sebagian yang tidak mencapai atau lebih dari perkiraan tersebut.”

Karena merasa tidak puas dengan jawaban sang guru, muridnya kembali bertanya,” Menurut guru, pada umur berapakah manusia pantas untuk mati?”

Sejenak, pandangan gurunya menerawang keluar jendela. Tak lama kemudian, ia pun memberikan jawaban,” Sesungguhnya, begitu manusia dilahirkan, proses penuaan telah tejadi. Saat itu dan seterusnya, kapanpun waktunya, manusia berproses dan setiap waktu bisa mengalami kematian.”
Mendengar jawaban tersebut si murid terkejut. Ia pun lantasmencecar gurunya dengan pertanyaan lainnya,” Lalu, apa yang seharusnya saya perbuat dengan hidup saya yang begitu singkat?”
Si guru menjawab,” Tidak tahu.”

“ Kalau guru sendiri, apap yang akan guru perbuat dengan kehiduupan guru?” tanya si murid.
“ Entah apapun yang akan terjadi dengan kehidupan setelah kematina kita. Yang jelas, di kehidupan sekarang aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku dengan hidup tanpa mencintai dan berusaha berbuat baik setiap hari.”

Dengan wajah gembira si murid berkata,” Terima kasih guru, sekarang saya sudah mengerti. Hidup terlalu singkat untuk disia-siakan. Mulai sekarang, saya akan belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Sesegera mungkin saya akan mengerjakan tugas yang harus di selesaikan, agar setiap saat bila kematian menjemput, saya telah membereskan segalanya. Saya pamit guru.”

Pembaca yang bijak,

Usia manusia memang tidak bisa ditebak. Sebab, kematian memang tidak pandang bulu, tidak mengenal waktu. Baik tua, muda miskin, kaya, lelaki, perempuan, kalau sudah waktunya pasti akan mengalami kematian. Karena itu, dengan selalu berusaha melakukan semua hal secara maksimal, kita akan merasa siap, kapan pun sang malaikat maut datang menjemput. Dan, saat kematian benar-benar akan menjemput, kita tidak akan merasa rugi sebagai manusia,karena kita sudah mempersembahkan yang terbaik dalam hidup. Bahkan, bisa jadi, kita akan diokenang sepanjang masa, karena kebaikan yang sudah kita tanam sepanjang hayat.

Untuk itu, kita tebar terus benih kebaikan dalam setiap detik kehidupan ini. Kita persembahkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain semaksimal mugkin. Jangan tunda apapun yang bisa kita selesaikan sekarang juga. Kita lakukan yang terbaik dalam setiap langkah kehidupan yang kita tempuh data ini. Sebab, esok barangkali sudah tidak bisa kita nikmati jika ajal sudah menanti.

Karena itu, hiduplah data ini, dan jangan sesali hari kemarin, karena hari kemarin sudah berlalu. Begitu juga jangan cemas akan hari esok, karena hari esok belum tentu dating. Hanya hari ini yang menjanjikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan penuh totalitas, kerja keras dan semangat pantang menyerah! Lakukan yang terbaik hari ini maka kesuksesan pasti akan dating!

“ Hiduplah saat ini! Tidak usa menyesali hari kemarin, karena hari kemarin sudah berlalu. Pun jangan cemas akan hari esok, karena hari esok belum datang.”

0 komentar: