PROMO BULAN INI

Nah.... Sekarang buat adik-adik yang dapat juara kelas !
Dapatkan Voucher Beasiswanya..

Untuk adik-adik yang :
JUARA 1 - dapat 4 bulan
JUARA 2 - dapat 3 bulan
JUARA 3 - dapat 2 bulan

Persyaratan:
Hanya lampirkan fotocopy raport sekolah pada saat pendaftaran..

Selain itu bagi yang mendaftar dapatkan HARGA KHUSUS !!!
untuk jam 13:00 - 14:00, Bisa hemat sampai Rp. 175.000,-

Buktikan Sendiri! Ayoo.. buruan daftar ya...

PASTIKAN PUTRA PUTRI ANDA LEBIH CERDAS DAN KREATIF BERSAMA KAMI MENHADAPI ERA GLOBALISASI


Dua Pertanyaan Raja

Alkisah, di sebuah kerajaan, sang raja mempunyai kesibukan yang sangat padat. Suatu ketika, raja merasa resah dan tidak tenang. Penyebabnya, karena sang raja sangat ingin tahu, apakah dengan apa yang dilakukannya selama ini telah benar-benar membuat rakyatnya sejahtera dan bahagia? Selain itu, ia juga ingin tahu kapan waktu yang tepat untuk mensejahterakan rakyatnya?

Maka, untuk mencari jawaban atas kedua pertanyaan itu, para penasehat, petinggi Negara, dan para bijaksana di kerajaan tersebut dimintai nasehat dan pendapat. Sayang, jawaban diberikan sangat beragam dan tidak memuaskan raja. Untuk itu, demi emndapatkan jawaban yang bisa memuaskan hatinya, raja bertekad pergi dari istana guna mengunjungi seorang bijak yang terkenal, yang vertempat tinggal dibawah kaki gunung.

Setibanya disana, si orang bijak terlihat sedang mencangkul tanah. Tubuhnya bermandikan keringat karena sedang bekerja keras penuh ketekunan. Serta merta sang raja menghampirinya dan berkata,” Hai orang bijak. Saya dating dari jauh ingin bertanya keapda anda.”

Setelah menunggu beberapa saat dan tidak adakomentar, raja tiba-tiba mengambil sekop. Ia membantu pekerjaan si orang tua sambil melanjutkan berkata,” Baiklah. Entah kamu mendengar atau tidak, aku tetap akan bertanya demi kelangsungan kehidupan kerajaan dan rakyatku. Pertanyaanku adalah apakah yang telah aku lakukan selama ini bermanfaat untuk kesejahteraan rakyatku? Selain itu, kapan wwaktu yang tepat untuk melaksanakan hal-hal yang bermanfaat bagi rakyatku?”

Namun, si orang tua tetap membisu. Dalam eksunyian mereka bekerja, tiba-tiba tampak seorang pemuda berlari limbung kea rah mereka. Sekujur tubuhnya berlumur darah karena diserangoleh binatang liar. Raja dan si orang tua segera berlari member pertolongan. Mereka membawanya masuk ke dalam rumah dan menghentikan pendarahannya, membersihkanluka dan mengganti baju yang robek terkoyak.

Tak lama, raja pun kelelahan dan tertidur lelap setelah bekerja mencangkul tanah dan seusai mengobati pemuda yang terluka. Keesokan harinya, saat terbangun, sebelum pergi dari sana, raja yang penasaran belum mendapat jawaban sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama. Dengan senyum bijak, si kake menjawab,” Maafkan hamba yang tidak melayani baginda dengan baik, sebenarnya yang baginda tanyakan telah terjawab semua. Yang dilakukan baginda dan bermanfaat untuk rakyat adalah sikap dan perasaan baginda setiap kali berbuat sesuatu dengan tulus dan dilandasi belas kasihan demi kesejahteraan rakyat. Kemudian,kapan itu harus dilaksanakan? Jawabannya adalah saat ini. Karena yang kemarin merupakan masa lalu, dan besok sekedar harapan. Yang terpenting adalah saat ini. Dan terbukti, baginda tidak segan-segan membantu saya mencangkul tanah dan tidak canggung pula saat harus menolong orang yang sedang terluka parah. Membantu sesame dengan tanpa pamrih, serta dilandasi belas kasih adalah tugas kita sebagai manusia.”

Raja sangat puas mendengar jawaban tersebut. “ Terima kasih atas jawaban yang saya butuhkan. Saya berjanji akan selalu memerintah dengan cinta kasih agar senantiasa bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat.” Raja pun berpamitan untuk kembali ke istana.

Pembaca yang berbahagia,

Sebagai manusia, siapapun kita hari ini, entah menjadi si kaya, si hebat, atau si pandai serta entah berkedudukan atau sedang menjabat sebagai apapun, jangan pernah lupa bahwa kita tercipta tidak sendiri. Kita semua diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan segala tanggung jawab yang menyertainya, termasuk untuk saling membantu dan saling member.

Kaerna itu, jika ada kesempatan berbuat baik, tidak perlu nanti, tidak harus menunggu besok, segera sing-singkan lengan baju, berbuatlah yang terbaik bagi sekitar kita. Namun, jangan berbuat baik dengan perhitungan atau pandang bulu, apalagi sampai ada pamrih tertentu. Sebab, sebuah tindakan jika berlandaskan niat yang salah, akan menghasilkan yang tidak bermanfaat, bagi diri sendiri, amupun orang lain.

Berbuat baiklah kepada sesame dengan penuh ketulusan yang mendalam dan tidak dibuat-buat. Dan, alkukan itu disetiap kesempatan yang ada, maka hidup akan terasa lebih indah. Sebab, laksana bibit yang kita tabor, sebuah kebaikanyang kita tanam kelak buahnya kita sendiri yang akan menuainya. Ingat! Janganpernah meremehkan niatbaik dan perbuatan baik sekecil apapun. Semoga kebaikan membantu sesame membuahkan kebahagiaan untuk kita bersama.

“ Kebaikan yang berlandaskan keikhlasan laksana bibit yang kita tabor, kelak buahnya kiata sendiri yang akan menuainya.”

0 komentar: