PROMO BULAN INI

Nah.... Sekarang buat adik-adik yang dapat juara kelas !
Dapatkan Voucher Beasiswanya..

Untuk adik-adik yang :
JUARA 1 - dapat 4 bulan
JUARA 2 - dapat 3 bulan
JUARA 3 - dapat 2 bulan

Persyaratan:
Hanya lampirkan fotocopy raport sekolah pada saat pendaftaran..

Selain itu bagi yang mendaftar dapatkan HARGA KHUSUS !!!
untuk jam 13:00 - 14:00, Bisa hemat sampai Rp. 175.000,-

Buktikan Sendiri! Ayoo.. buruan daftar ya...

PASTIKAN PUTRA PUTRI ANDA LEBIH CERDAS DAN KREATIF BERSAMA KAMI MENHADAPI ERA GLOBALISASI


Bibit Yang Tak Bertunas

Alkisah, di sebuah kerajaan, karena raja tidak memiliki putra penerus, ia menganggap perlu mencari dan memilih calon penggantinya. Untuk itu dibuatlah sayembara pemilihan ke seluruh negri, agar diseleksi per daerah hingga ujian terakhir yang akan ditentukan oleh baginda raja sendiri.

Saat babak akhir tiba, tersisa delapa orang yang memiliki kepandaian setara dan lulus seleksi berbagai tahap sebelumnya. Untuk itu, mereka harus menjalani tes terakhir sang raja di ibukota kerajaan. Raja dengan seksama menyeleksi mereka satu persatu. Di hadapan mereka sang raja menyampaikan pesan.” Anak –anakku. Tugas sebagai abdi negara bukanlah hal yang mudah. Itu adalah amanah yang harus diemban dengan tanggung jawab penuh. Kalian berdelapan terpilih sebagai calon yang terbaik.
Nah, sebagai tes terakhir, akan kuberi tiap orang lima butir biji bibit tanaman. Tanam dan rawatlah seperti engkau nantinya harus memelihara kerajaan dan rakyat negri ini. Pulang dan datanglah dua minggu lagi kemari beserta hasil tanaman yang kalian bawa pulang ini,” titah sang raja.

Dua minggu kemudian, dihadapan sang raja, tujuh pemuda dengan bangga memperlihatkan tanaman yang mulai tumbuh bertunas. Tiba giliran pemuda yang kedelapan. Dengan wajah malu dan kepala tertunduk, ia melihat ke arah pot yang dibawanya dan berkata,” Ampun baginda. Maafkan hamba. Biji yang baginda berikan telah saya tanam, saya rawat dengan hati-hati. Tetapi, hingga hari ini bibit ini tidak mau tumbuh seperti yang diharapkan. Saya telah gagal menjalankanperintah baginda. Saya tidak mengerti dimana kesalahan saya. Tapi, setidaknya saya telah berupaya maksimal. Saya serahkan semua keputusan di tangna baginda.”

Tak berapa lama, sang raja terlihat tersenyum puas. Bahkan sang raja kemudian tertawa terbahak-bahak. Semua yang hadir disana saling berpandangan heran melihat reaksi raja seperti itu. Lalu, sang raja menepuk pundak si pemuda dan berkata,” Terima kasih anak muda. Aku senang dan puas. Ternyata harapanku tidak sia-sia. Masih ada pemuda calon pemimpin bangsa diantara seluruh rakyat negri ini.”

Sambil berpaling kepada semuanya, sang raja melanjutkan,” Dengar baik-baik. Pemuda ini telah memenuhi harapan terakhirku. Dia pemuda yang jujur, calon pemimpin kerajaan ini di masa depan. Memang tanamannya tidak tumbuh. Sepertinya dia gagal, tetapi sebenarnya, biji yang aku berikan kepada semua peserta telah aku rebus dahulu. Jadi, pasti tidak mungkin bisa tumbuh tunas walaupun dirawat sebaik apapun, karena biji itu telah mati. Aku kecewa sekali saat melihat tumbuhnya tunas yang kalian bawa. Kalian tujuh pemuda tidak jujur! Berani benar kalian melakukan eprbuatan memalukan seperti ini! Kalian pantas dihukum karena telah berusaha menipu Rajamu!”

Segera, ketujuh pemuda itu berlutut memohon ampun. Namun, sang raja langsung memerintahkan untuk menangkap dan menghukum berat ketujuh pemuda itu. Sungguh tragis. Ambisi mereka untuk meraih jabatan tersandung karena ketidakjujuran.

Pembaca yang bijak,

Bisa dibayangkan jika hidup penuh dengan ketidakjujuran, kiata akan selalu ketakutan jika suatu saat rahasia kita terbongkar. Betapa marah dan kecewanya orang yang kita bohongi. Integritas kita pun akan menurun. Hubungan yang telah terjalin dengan baik akan menimbulkan perasaan curiga, ketidakpercayaan karena takut dibohongi lagi. Sungguh suatu hubungan yang tidak sehat. Kita pasti juga tidak ingin dibohongin orang kan? Maka, jangan perlakukan orang lain sama seperti kitaingin diperlakukan orang lain seperti itu.

Dengan kejujuran, kita dapat hidup dengan perasaan aman, nyaman, tenteram, karena tidak dikejar perasaanbersalah akibat ketidakjujuran yang diperbuat. Selain itu, kejujuran yang kita lakukan juga akan berubah manis sebagaimana cerita tadi.

Kejujuran adalah mutiara pribadi yang harus kita miliki dan kita pelihara dengna baik. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Walaupun kita hidup tidak berlimpahan harta, namun dengan kejujuran, hidup kita akan bebas dari perasaan was-was, takut, dan cemas. Sehingga, kita akan menikmati kehidupan ini dengan tenteram, damai dan bahagia.

“Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Walaupun kita hidup tidak berlimpahan harta, namun dengan kejujuran, hidup kita akan bebas dari perasaan was-was, takut, dan cemas.”

0 komentar: